Tampilkan postingan dengan label Speaker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Speaker. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Januari 2018

Review Speaker Edifier R1000T4

Kali ini saya akan review speaker lagi, yaitu speaker Edifier R1000T4. 
Rencananya speaker ini dibeli buat gantiin speaker DBE NS77 yang sudah lama tewas. 
Kalau ada yang nanya, “lho kok bisa tewas NS77 nya, perasaan belum lama beli deh, udah gitu pakai kata ‘lama’ lagi.”.
Yap baru beli sih sh NS77 nya, malahan jarang dipakai. Terakhir pakai agak lama sekitar 2 jam an. Habis itu suaranya tiba-tiba jadi sember, setelah di cek ternyata kena di IC nya. Saat dibuka ternyata IC nya enggak dipasangkan heatsink apapun.
Aneh memang, padahal didalam speaker NS77 ada plat besi lumayan besar dan tebal sebagai pemberat, tapi enggak tahu kenapa enggak sekalian saja dijadikan ‘heatsink’ IC nya.

Oh ya sebelum membeli Edifier R1000T4, ada berapa kandidat speaker yang di incar, diantaranya speaker bookshelf Sharp. Pernah lihat dan dengar suara speaker Sharp pas ada demo nya di salah satu mall di Medan. Tapi saat itu yang dimainkan speaker 3 ways seharga 1.6 jutaan, bukan bookshelf yang di incar.
Pas nanya gimana suara jenis speaker bookshelf nya.. Sih penjual cuma bilang kalau suara bookshelf sama saja dengan yang “3 ways”.
Kalau menurut saya sih ya jelas bedalah, dari driver aja sudah beda. Bookshelf cuma mempunyai 2 driver, sedangkan yang “3 ways” mempunyai 3 driver, sudah gitu harga yang “3 ways” 2x lipat dari yang bookshelf.
Tapi karena enggak bawa uang saat itu, akhirnya enggak jadi maksain penjualnya untuk meng-test speaker bookshelf nya. 
Padahal kalau waktu itu di demo’in bookshelfnya mungkin waktu itu langsung beli pakai uang pinjaman hihi..

Selain speaker Sharp, kandidat yang lain adalah speaker Fenda R50 sama Sonicgear Titan 11.
Tertarik Fenda R50 karena katanya suaranya mirip-mirip sama Edifier R1000T4 tapi mempunyai woofer yang lebih besar ukurannya, (R50 mempunyai woofer 5in, sedangkan woofer R1000T4 cuma 4in).
Harga ke dua speaker ini pun mirip-mirip. Fenda di salah satu toko online harganya Rp 825k, sedangkan R1000T4 dikisaran Rp 800 an, itu setelah harganya di turunkan dari harga awalnya yang Rp 990k.
Tertarik Sonicgear Titan karena ternyata R1000T4 sama R50 enggak dijual di Medan.
Ongkos kirim dari Jakarta ke Medan Rp40k/kg sedangkan yang ditanggung di situs online cuma 1kg, (berat speakernya 6kg).
Alasan pilih Titan 11, karena tertarik sama suaranya saat lihat di youtube, plus katanya bagus di salah satu situs Malaysia.
Tapi akhirnya beli juga R1000T4, karena ketemu penjualnya sesama kota Medan di Bukalapak.

Karena Edifier R1000T4 lebih ke genre akustik, maka lagu-lagu yang dimainkan kebanyakan lebih ke genre akustik (Enggak sebutin judul, berarti hampir semua lagu di test).
Lagu yang di tes:
Lagu Tong Li
Lagu Jiang Zhi Min ft Zhou Hong
Lagu Celine Dion
Lagu Aretha Franklin with with the Royal Philharmon
Sabrina ‘Hymn for the weekend’
G Dragon ft Kim Jo Han ‘So in love’
Bonnie Tyler ‘Total eclipse of the heart’
French Montana ‘Unforgettable’ (feat. Swae Lee)
Ariana Grande ‘One Last Time’

Berapa lagu dari youtube seperti:
JYP ‘Classic’
Lagu cover beyond ‘Bat Zoi Jau jyu’ dan ‘Jan Dik Oi Nei‘
Namewee ft.Jack Neo ’Funny Action!’

Bentuk: Pertama kali buka kardus ternyata ukuran Edifier R1000T4 nya kecil juga, Tinggi cuma 23cm, lebih panjang sejengkal dikit. Kirain ukuran speaker bookshelf di atas 40cm semua hehe..
Pas diangkat ternyata berat juga, enggak di timbang sih tapi di kardusnya tertulis 5.1kg.
Padahal tadinya ngirain bakal ringan, soalnya berat subwoofer Altec Lansing dan Subwoofer LG yang dimensinya lebih besar enggak seberat ini. Tapi dengan seberat ini kesannya malah makin mantap sih.
Pertama sih pengennya warna hitam, tapi karna cuma adanya warna walnut ‘warna alami kayu’, mau gak mau, terpaksa beli juga yang warna walnut.
Saat pertama lihat ternyata warna walnut nya lebih gelap dari yang dibayangkan, enggak seperti warna orange yang di foto sama warna tempat CD yang saya punya.. tapi okelah, seperti kata seorang audiophille “apalah artinya warna jika dibandingkan kualitas suaranya” wkwk..

oh ya speaker ini tidak mempunyai colokan 3.5mm jack. Tapi tenang saja, disediakan kok kabel RCA to 3.5mm selain kabel RCA to RCA.

Oke langsung saja kita tes suaranya:

Untuk nada low, suaranya termasuk bagus, tight dan deep jadi untuk lagu yang memerlukan suara bass yang cepat seperti lagu “Classic” dari JYP, “One Last Time” dari Ariana Grande dan lagu “ Unforgettable” dari French Montana. Sangat nyaman di dengar, bass nya enggak meleber kemana-kemana. Tapi karna ukuran driver woofernya cuma 4 inch. Suara bass nya jadi terdengar sedikit “pedas”.

Nada Mid nya terdengar biasa, wow enggak, bagus juga enggak, standarlah.

Nada Highnya. Jika dibandingkan dengan Altec Lansing AVS 300, nada tinggi R1000T4 ini jauh diatas nya, walaupun enggak bisa dibilang wow juga.

Soundstage. Jika dibandingkan Soundstage AVS300, maka R1000T4 juga jauh di atas nya.
Untuk nonton film seperti film “Beauty and the beast” dan “Wukong 2017”, tergolong sangat nyaman karna semua suara terdengar saling terpisah.

Nah sekarang suaranya secara keseluruhan di lagunya.

Walau nada rendah, mid sana high, soundstage tergolong bagus. Tapi pas saat di dengarkan suaranya enggak se “wow” itu..
Di lagu Tong Li, walau sh R1000T4 ini nada tinggi dan soundstage lebih bagus dari AVS300, tapi suaranya enggak lebih bagus dari sh AVS300. Penyebabnya adalah sh R1000T4 ini kalah jernih di bandingkan sama AVS300.

Sedangkan di lagu Aretha Franklin with the Royal Philharmon, walau soundstage R1000T4 ini cukup luas, tapi enggak cukup luas buat menampilkan lagu ini serasa kita duduk di arena konser.

Di lagu Celine Dion sh R1000T4 ini juga kurang dapat menampilkan suara Celine Dion ini secara wah, jika dibandingkan dengan AVS300, saya lebih suka mendengar lagu Celine Dion di AVS300. Selain di R1000T4 suara kurang jernih, woofer yang cuma 4inch, juga kurang dapat menampilkan suara bass nya secara megah.

Secara keseluruhan, Edifier R1000T4 ini sangat cocok untuk nemanin nonton film, dengar lagu kayak KPOP, 40 chart billboard, pokokny lagu-lagu jaman now yang enggak terlalu membutuhkan suara yang detail gimana gitu.
Ini dibuktikan pas dengar lagu-lagu kayak “French Montana ‘Unforgettable’”, “Ariana Grande ‘One Last Time’” dan lagu dari G Dragon ft Kim Jo Han ‘So in love’ suaranya terdengar sangat nyaman.
Oh ya speaker ini cocok juga buat dengarin lagu-lagu cover yang ada di Youtube, bassnya yang tight, soundstage yang lumayan luas, plus lumayan bisa menampilkan karakter suara penyanyi dan ditambah semua frekuensi nada bisa ditampilkan semua..

Nah bagi pencinta suara lagu-lagu audiophille, seperti Tong Li, Jiang Zhi Min, Sun Lu. Kayaknya speaker ini kurang cocok buat lagu-lagu seperti itu, apalagi kalau ditambah yang ada kecapi sama serulingnya. Untuk mendapatkan sensasi mendengar lagu seperti itu, membutuhkan speaker yang dapat menampilkan suara secara airy, mid yang tebal, suara yang jernih dan hidup, plus nada tinggi yang lembut. Tapi rasanya mustahil sih dengan budget dibawah Rp 1 jt, bisa dapat speaker seperti itu.
Jadi dapat suara yang seperti itu, mau enggak mau memang musti beli Earbud atau IEM.

Kalau disuruh nilai antara LG DVD Theatre, DBE NS77, Altec Lansing AVS300 sama Edifier R1000T4.
Saya kasih nilai
LG DVD Theatre: 3
DBE NS77: 5
Altec Lansing AVS300: 7
Edifier R1000T4.: 8

kalau AVS300 vs R1000T4:
AVS menang di bass, dan suara yang jernih.
Sedangkan R1000T4 menang, di Soundstage, nada tinggi, dan suara yang agak maju.



Kardus speaker Edifier R1000T4

Spek ukuran speaker


Kabel RCA to 3.5mm dan kabel antar speaker


Warna Walnut 


Pembandingan sama Subwoofer LG

Pembandingan dengan tangan 


Pembandingan sama Subwoofer Altec Lansing AVS300


Link test sound:

Selasa, 06 Juni 2017

Review Speaker NS77

Jika berapa waktu yang lalu saya mereview sebuah IEM DBE Pr10 v3, maka kali ini saya akan review sepasang speaker yang masih tetap merek yang sama, tepatnya DBE NS77.
Tenang ini bukan bagian iklan kok, cuma kebetulan aja kalau IEM dan speaker yang dibeli mereknya sama.

Masih ingatkan kalau berapa waktu yang lalu saya sudah beli IEM. Ternyata memakai IEM dalam jangka waktu yang lama, sangat enggak nyaman di telinga belum lagi suara gesekan kabelnya.
Lagian menurut penelitian pemakaian earphone jenis apapun enggak baik buat telinga, dari bakteri sampai pecahnya gendang telinga. Ditambah saat di rumah sakit dulu pas mau operasi, di samping saya ada seorang wanita yang menangis karena habis operasi telinga. Makin serem kan dengarnya.
Karena itulah makanya diputuskan untuk membeli speaker ini ketimbang memakai IEM..
Alasan lain beli speaker ini juga karena lagi pengen aja dengar lagu tanpa di pusingkan kabel dan telinga enggak di sumpel-sumpel gitu.
Kebetulan juga di belakang led Tv di rumah ada colokan 3.5mm. Jadi kalau pengen dengar lagu atau nonton film di Tv enggak perlu sampai harus angkut speaker 2.1 yang ada di kamar.

Ok tadi sudah dibahas dikit alasan dipilih speaker NS77. Yaitu pengen yang portable, selain itu juga bisa dicolokan ke led Tv.
Setelah baca-baca ratusan review. Untuk harga dibawah 500k kandidatnya cuma ada 2 tipe, yaitu NS77 sama Z200 dari logitech. Dulu ada edifier 900T, tapi sekarang ntah menghilang kemana.
Terakhir dipilihlah NS77. Selain karena harga NS77 yang cuma setengah dari Logitech Z200. Juga hati ini enggak percaya kalau speaker 2.0 trus kecil lagi bisa ngeluarin bass setara speaker 2.1.
Jadi daripada habiskan banyak uang trus ujungnya cuma jadi limbah. Bagusan cari aman, beli yang murah sudah gitu banyak yang recommeded.
Selain itu Logitech Z200 juga susah dicari, andaipun ada harganya sudah naik berkali-kali lipat dari harga awalnya.

Box Speaker NS77
Kabel Pemisah Power Sama 3.5mm Jack Terlalu Pendek
Penghalang Biar Kabel Tidak Bisa Di Pisahkan Lebih Jauh.


Passive Radiator Yang Ada Di Kiri Kanan Samping Speaker

Oh ya speaker ini sudah di burn in selama 2 minggu dengan sett suara 80 persen.
Setelah dan sebelum di burn in, kualitasnya suara enggak terlalu banyak berubah sih, paling beda nya jika sesudah di burn in, suaranya enggak setajam waktu baru keluar dari kotak.

Lagu di test:
Album Celine Dion
Album Zhang Zhi Min ft Shun Hong (audiophile)
Bruno mars – 24k Magic
Charlie Puth – Call Away
Album HiFi sound (audiophile)
Album Sun Lu – Test Sound (audiophile)
Album Zhao Pheng (audiophile)
Album Tong Li (audiophile)
Blackhawk (country)
Takers – Remember Me
Album Sabrina (audiophile)
Album Olivia Ong (accoustic audiophile)


Gadget yang di pakai:
Lumia 630
Led Tv SONY
Lenovo A7000 (memakai settingan Bass and Treble di apps poweramp untuk menaikan nada tinggi biar lebih jernih)
sound card Realtek bawaan motherboard

Sebagai pembanding:
Altec Lansing AVS300
Dvd theatre (saking jelek suaranya, enggak usah kasih sebutin merek, yang jelas dari negeri ginseng)


Materialnya:
Bicara soal material NS77, bahan material casing NS77 mirip atau sama dengan material casing tablet murah dari Tiongkok sana. Beda banget dengan material speaker dari Altec dan speaker dari dvd theatre. Tapi bagi saya sih enggak penting material speaker NS77 terbuat dari apa, kan yang penting suaranya bukan casingnya hihi..
Cuma sayang nya bass passive radiator yang di kiri kanan samping enggak di kasih pelindung.
Akibatnya jika enggak hati-hati atau tangan lagi basah, bisa merusak passive radiator nya.
Kalau soal ukuran, NS77 termasuk mungil untuk kategory speaker rumah wajarlah kan namanya speaker notebook bukan speaker rumah.
Ukuran speakernya enggak sampai sejengkal. Lebih panjang dikit dari tweeter AVS300 tapi lebih tipis dari AVS300.
Soal berat, speaker ini lumayan berat. Di forum banyak yang bilang kalau NS77 sengaja di kasih pemberat biar terkesan mahal.
Tapi kalau menurut saya sih, mungkin alasan di kasih pemberat, biar speakernya enggak getar atau goyang ketika saat di mainkan. Soalnya getaran bass di kiri kanan NS77 cukup kuat juga ketika volume di maksimalkan. Dijamin kalau enggak dikasih pemberat bakal pindah tempat tuh speakernya.

Sekarang test untuk suaranya:
Pas pertama dicolokan ke lenovo a7000, lho kok suaranya cuma segini. Bukan berarti jelek sih cuma kayak suara dari mini compo aja, suaranya besar tapi sedikit mendem.
Akhirnya setelah lagunya dimainkan lewat apps Poweramp dengan settingan ke Bass & Treble, barulah suara ‘wah’ nya muncul. Suaranya jadi jernih, low dapat, high juga ngecring.
Jadi untuk review kali ini masih sama kayak review IEM sebelumnya, yaitu memakai apps Poweramp dengan sett preset ke Bass & Treble.

Bass:
Untuk suara bass kehadiran subwoofer, NS77 memang sulit berkata apa-apa di bagian bass.
Memang NS77 di lengkapi kiri kanan passive radiator jadi totalnya ada 4 passive radiator.
Tapi walau sudah di lengkapi 4 passive radiator, tetap saja jangan berharap lebih di bagian bass nya.
Oh ya bagi yang belum tahu apa itu passive radiator. Passive radiator adalah speaker tanpa ada kumparan dibagian speaker bass nya.
Jadi speaker bass ini cuma mengunakan efek resonasi saja.
Tapi jangan juga berpikiran jelek tentang suara bass, untuk lagu-lagu dari Zhang Zhi Min, dan lagu audiophile lainnya suara bass nya terdengar dalam dan bulat.
Sayangnya di lagu-lagu pop dan rock suara bass nya terdengar kurang bertenaga, bahkan di lagu Call Away nya charlie Puth, suara bass nya sedikit meleber. Tapi ini wajar kok, IEM PR10 juga enggak mampu tanganin lagu Call Away nya Charlie Puth hihi..

Vokal:
Nah di sini lah kehebatan NS77 sebenarnya, jika dibandingkan suara vokal dari AVS300 atau dvd theatre. Vokal di sini terdengar seperti suara asli nya, ada getar-getar di tengorokan gitu. Bagus sih sayang kurang warm untuk suara-suara kayak suara Zhao Pheng dan lagu country yang mengutamakan suara suara berat pria, selain itu untuk memunculkan suara seperti ini harus mengunakan apps Poweramp dan memainkan preset nya.

Nada tinggi:
sebenarnya agak kecewa sih di nada tinggi ini, karna kecil jadi langsung terbayang kalau nada tinggi disini pasti yang terbaik, tapi ternyata enggak sama sekali. Dalam keadaan settingan default di Poweramp, nada tinggi disini termasuk enggak istimewa sama sekali. Lagu-lagu dari Sabrina dan Olivia Ong terdengar gagal di tampilkan dengan ‘wah’ suara gitar yang seharusnya melengking tajam disini malah terdengar mendem tertutup sama suara lain. Akibatnya lagu Sabrina dan Olivia yang seharusnya menonjolkan suara vokal dan gitar. Disini malah tampil seadanya.
Tapi walau buruk di nada tinggi tapi masih diatas speaker tweeter nya AVS300. AVS300 lebih harus tapi lebih tinggi nada nya NS77. Sedangkan nada tinggi di dvd theatre, benar-benar horor suaranya (super mendem).

Separasi:
Separasi di NS77 salah satu yang terbaik. Jika dibandingkan AVS300 dan Dvd theatre maka NS77 menang telak soal separasi suaranya. Dimana suara vokal dan instrumen enggak tercampur dan benar-benar terpisah.

Soundstage:
Enggak terlalu wah tapi jika dibandingkan dvd theatre dan AVS300, disini juga NS77 menang telak.

Penilaian keseluruhan:

Kualitas Banding Harga = dapat 6 dari 10.
jika harganya masih Rp 150 ribuan, maka dijamin speaker ini enggak ada tandingan untuk harga segitu, tapi masalahnya sekarang harganya sudah di atas Rp 200 rb an. Di harga segitu nambah dikit lagi sudah bisa beli speaker 2.1 dengan kualitas bass yang lebih baik, tapi masalahnya speaker 2.1 akan susah dibawa kemana-mana, dan makan tempat untuk subwoofer nya. Selain itu enggak akan bisa hidup jika hanya memakai powerbank.

NS77 vs speaker bluetooth = NS77 menang telak.
Di kaskus ada yang sempat bandingkan NS77 dengan speaker bluetooth dari merek ternama. Dan hasilnya katanya suara menang speaker bluetooth tersebut.
Mungkin memang benar speaker speaker tersebut menang kualitas suara vs NS77.
Tapi sekali lagi, dengan harga yang lebih murah NS77 mempunyai 2 speaker 4 passive radiator. Sedangkan speaker bluetooth di harga yang hampir sama, kebanyakan cuma mempunyai 1 speaker dan 1 passive radiator. Efeknya suaranya kalah besar dan susah untuk mendapatkan efek stereo.

Ditulis kalau NS77 adalah speaker notebook jadi kalau dibandingkan dengan speaker laptop, jawabnya NS77 menang super telak, 100x lebih jernih, 100x lebih lantang suara speaker NS77.

Nah bagi yang pengen ‘meraba-raba’ gimana kualitas secara keseluruhan dari NS77, secara keseluruhan kualitasnya mirip speaker 2.1 yang volume subwoofer di set ke 40 persen, dengan ditambah nada tinggi yang lebih tinggi, soundstage yang lebih luas dan separasi yang jauh lebih baik.

Kesimpulannya speaker NS77 paling cocok untuk lagu-lagu audiophile dan jazz kayak lagunya Celine Dion, Zhang Zhi Min, Sun Lu, Tong Li, Natalie Cole. Lagu-lagu jazz dan audiophile tapi yang masih ada bass nya. Sedangkan lagu-lagu akustik yang cuma mengandalkan gitar dan piano kayak lagunya Sabrina dan Olivia Ong. Tidak di rekomedasikan kan karna di speaker ini suara gitar dan piano kurang begitu cring.
Lagu-lagunya kayak lagu Bruno Mars juga masih masuk sih, nah kalau lagu-lagu country, tenor, pop, rock rasanya juga enggak akan cocok, kurang warm untuk lagu country dan tenor, dan kurang bass untuk lagu pop dan rock. Oh ya kurang bass bukan berarti tidak ada lho ya, jika dibandingkan speaker 2.0 harga cepek-an, ini sih menang 100 kali lipat hihi..

Kalau lagu EDM ? Kalau menurut saya sih, enak-enak aja sih dengarnya, kebanyakan lagu EDM gebukan bass nya satu-satu, jadi masih bisa di handle sama NS77. Di NS77 gebukan bass nya terdengar dalam, dan bulat walau sedikit pedas.


Plus:
+ Suaranya sangat keras cukup membuat bising ruangan 3 x 4m
+ Bentuknya kecil sehingga enggak makan tempat dan mudah bawa kemana-mana
+ Harganya jauh lebih murah dari speaker bluetooth pada umum nya.
+ daya cuma 5watt 2 ampere. Bisa dijalankan dengan power USB, Charger Hp, dan dari powerbank.

Minus:
- Kabel terlalu pendek, memang sih namanya juga speaker notebook bukan speaker rumahan jadi 
  kabelnya enggak panjang biar enggak ribet. Cuma masalahnya kalau dipasangkan ke Tv, kabelnya
  kurang panjang untuk ditaruh di kiri kanan Tv.
- Kabel power dan jack 3.5mm jadi kesatuan dan cuma dipisah cuma 10cm an. Benar-benar ribet
  kalau harus dipasangkan ke Tv dimana tempat power sama jack 3.5mm jauh-jauhan letaknya.
-Nada tinggi masih kurang tinggi dan sedikit kasar.
- port untuk headphone enggak berfungsi sama sekali, seperti kata salah satu suhu di forum kerehore
  “ayolah DBE, kalian bukan perusahan kecil lagi” harusnya quality control lebih di perhatikan lagi..


Catatan: Review berdasarkan kuping kaleng sendiri. Jadi beda orang, beda juga rasa di kuping..

Spek Speaker NS77:
Output power: 3.5w+3.5w THD=10%
Speaker Unit: 2” 4
Harmonic Distortion: 10% 1KHZ
Freq Response: 96Hz – 20kHz
Signal/Noise Ratio: >86 dB
Sensitivity: 600mv
Power: DC 5V – USB 5V
Body Size: 70 x 100 x 160mm
Weight: 0.9kg.